Chords for Raim Laode - Terobos Mercusuar (SUCA 2 - 35 Besar Group 1)
Tempo:
80.875 bpm
Chords used:
E
C
F
Ab
G
Tuning:Standard Tuning (EADGBE)Capo:+0fret
Start Jamming...
Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum Wr.
Wb.
[E] Perkenalkan, nama saya Raim Laode dan saya pemuda asli Madein Wakatobi.
Bisa kalian lihat dari pigmentasi warna yang [N] terjadi pada kulit saya.
Lumayan cukup menjelaskan.
Wakatobi adalah salah satu daerah di mana terumbu karang lebih terkenal dibandingkan manusia.
Wakatobi.
Gara -gara Indonesia, Alhamdulillah saya sudah mulai dikenal orang.
Satu riga Indonesia ini anggap saya terumbu karang spesies baru.
Dan untuk informasi baru, saya ingin memberitahu kalian hal yang saya tahu tentang kampung saya.
Wakatobi itu, ngomong-ngomong, di Sulawesi, bukan di Papua.
Karena saya kalau ditanya di kota, Raim dari mana?
Wakatobi.
Wakatobi?
Sampingnya Papua, tuh?
Aduh, mas, bukan.
Wakatobi itu di Sulawesi.
Sulawesi, Papua beda jauh terumbu karang.
Itu langsung diambil, eh, Sulawesi?
Kalau Papua, di Wakatobi.
Terserah misalnya kau, gitu.
Saya ini kuliah di kota.
Dan kami orang Wakatobi, kalau di kota itu sering sekali diturut sebagai pemicu adrenalin keramaian di jalan.
Kenapa, ya?
Padahal kami ini paling taat masalah lalu lintas.
Faktanya, jenis pelanggaran lalu lintas paling tinggi di Indonesia adalah menerobos lampu merah.
Kedua, tidak bawa helm, tidak bawa surat-surat, tidak bawa gendaraan.
Fakta lain mengatakan daerah dengan tingkat pelanggaran lalu lintas paling tinggi di Indonesia, nomor satu itu Jakarta.
Kedua, Bandung, dan seterusnya sampai yang di ujung terakhir, Wakatobi.
Kami paling taat.
Kenapa?
Belum ada lampu merah.
Apa?
Apa yang mau kami langgar begitu?
Apa yang mau kami terobos begitu?
Apa begitu?
Lampu merah di Wakatobi itu semacam kayak mitos, gitu.
Kayak folklore, kayak cerita rakyat, gitu.
Ada, tapi tidak pernah kita lihat seperti apa penampakannya, gitu.
Itu.
Satu-satunya benda yang hampir mirip dengan benda itu bisa kami temukan di bukit dengan di laut.
Benda itulah yang kami sebut mercusuar.
Tapi bukan untuk gendaraan, tapi untuk kapal.
Makanya pertama kali saya ke kota ini, saya di perempatan, ih, orang kota sombong-sombong, eh.
Mercusuar samping jalan begini.
Lampu, di mana kapalnya ini.
Makanya saya, kalau kalian lihat kayak anak timur di tilang di kota, bukan berarti kami kriminal, bukan.
Bisa saja kami ingin merasakan di tilang itu sensasinya seperti apa.
Nikmat.
Nikmatnya itu.
Bisa saja.
Jadi ada kayak semacam kebanggaan begitu.
Jadi kayak kita pelangkap, weh bro, kemarin di kota, saya di tilang, kenapa bisa, sodar?
Menorobos, mercusuar.
Iya, ya.
Terkait dengan pelanggaran lalu lintas tadit, saya pernah dua minggu berturut-turut di tilang oleh orang yang sama.
Dua minggu berturut-turut.
Ini kayak cerita yang saya kayak masih ke taman kota begitu, naik motor, tidak pakai helm, tidak pakai spion.
Tiba-tiba di perempatan, saya dikasih tebak, stop.
Saya di tilang, kenapa ini?
Terpaksa saya bayar denda tilang 100 ribu, saya ikhlas.
Minggu depannya di jalan yang sama dengan kesalahan yang sama dengan *** yang sama tetapi dengan perasaan hati yang berbeda.
Oh my God.
Saya di tilang juga.
Itu terpaksa saya berinisiatif untuk bayar 200 ribu.
Dia bingung, eh mas ini kenapa 200 ribu?
Untuk minggu depan gue, Pak.
Ambil.
Jadi kalau saya di tilang di perempatan sebelah, oh maaf Pak ada langganan saya di sebelah.
Nama saya Ramlod, thank you very [C] much.
[F] [Ab]
Wb.
[E] Perkenalkan, nama saya Raim Laode dan saya pemuda asli Madein Wakatobi.
Bisa kalian lihat dari pigmentasi warna yang [N] terjadi pada kulit saya.
Lumayan cukup menjelaskan.
Wakatobi adalah salah satu daerah di mana terumbu karang lebih terkenal dibandingkan manusia.
Wakatobi.
Gara -gara Indonesia, Alhamdulillah saya sudah mulai dikenal orang.
Satu riga Indonesia ini anggap saya terumbu karang spesies baru.
Dan untuk informasi baru, saya ingin memberitahu kalian hal yang saya tahu tentang kampung saya.
Wakatobi itu, ngomong-ngomong, di Sulawesi, bukan di Papua.
Karena saya kalau ditanya di kota, Raim dari mana?
Wakatobi.
Wakatobi?
Sampingnya Papua, tuh?
Aduh, mas, bukan.
Wakatobi itu di Sulawesi.
Sulawesi, Papua beda jauh terumbu karang.
Itu langsung diambil, eh, Sulawesi?
Kalau Papua, di Wakatobi.
Terserah misalnya kau, gitu.
Saya ini kuliah di kota.
Dan kami orang Wakatobi, kalau di kota itu sering sekali diturut sebagai pemicu adrenalin keramaian di jalan.
Kenapa, ya?
Padahal kami ini paling taat masalah lalu lintas.
Faktanya, jenis pelanggaran lalu lintas paling tinggi di Indonesia adalah menerobos lampu merah.
Kedua, tidak bawa helm, tidak bawa surat-surat, tidak bawa gendaraan.
Fakta lain mengatakan daerah dengan tingkat pelanggaran lalu lintas paling tinggi di Indonesia, nomor satu itu Jakarta.
Kedua, Bandung, dan seterusnya sampai yang di ujung terakhir, Wakatobi.
Kami paling taat.
Kenapa?
Belum ada lampu merah.
Apa?
Apa yang mau kami langgar begitu?
Apa yang mau kami terobos begitu?
Apa begitu?
Lampu merah di Wakatobi itu semacam kayak mitos, gitu.
Kayak folklore, kayak cerita rakyat, gitu.
Ada, tapi tidak pernah kita lihat seperti apa penampakannya, gitu.
Itu.
Satu-satunya benda yang hampir mirip dengan benda itu bisa kami temukan di bukit dengan di laut.
Benda itulah yang kami sebut mercusuar.
Tapi bukan untuk gendaraan, tapi untuk kapal.
Makanya pertama kali saya ke kota ini, saya di perempatan, ih, orang kota sombong-sombong, eh.
Mercusuar samping jalan begini.
Lampu, di mana kapalnya ini.
Makanya saya, kalau kalian lihat kayak anak timur di tilang di kota, bukan berarti kami kriminal, bukan.
Bisa saja kami ingin merasakan di tilang itu sensasinya seperti apa.
Nikmat.
Nikmatnya itu.
Bisa saja.
Jadi ada kayak semacam kebanggaan begitu.
Jadi kayak kita pelangkap, weh bro, kemarin di kota, saya di tilang, kenapa bisa, sodar?
Menorobos, mercusuar.
Iya, ya.
Terkait dengan pelanggaran lalu lintas tadit, saya pernah dua minggu berturut-turut di tilang oleh orang yang sama.
Dua minggu berturut-turut.
Ini kayak cerita yang saya kayak masih ke taman kota begitu, naik motor, tidak pakai helm, tidak pakai spion.
Tiba-tiba di perempatan, saya dikasih tebak, stop.
Saya di tilang, kenapa ini?
Terpaksa saya bayar denda tilang 100 ribu, saya ikhlas.
Minggu depannya di jalan yang sama dengan kesalahan yang sama dengan *** yang sama tetapi dengan perasaan hati yang berbeda.
Oh my God.
Saya di tilang juga.
Itu terpaksa saya berinisiatif untuk bayar 200 ribu.
Dia bingung, eh mas ini kenapa 200 ribu?
Untuk minggu depan gue, Pak.
Ambil.
Jadi kalau saya di tilang di perempatan sebelah, oh maaf Pak ada langganan saya di sebelah.
Nama saya Ramlod, thank you very [C] much.
[F] [Ab]
Key:
E
C
F
Ab
G
E
C
F
_ Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum Wr.
Wb. _
_ _ _ _ _ [E] _ Perkenalkan, nama saya Raim Laode dan saya pemuda asli Madein Wakatobi.
Bisa kalian lihat dari pigmentasi warna yang [N] terjadi pada kulit saya.
Lumayan cukup menjelaskan.
_ _ Wakatobi adalah salah satu daerah di mana terumbu karang lebih terkenal dibandingkan manusia.
_ _ Wakatobi.
Gara _ _ _ -gara Indonesia, Alhamdulillah saya sudah mulai dikenal orang. _
_ _ _ _ _ _ Satu riga Indonesia ini anggap saya terumbu karang spesies baru.
_ _ Dan untuk informasi baru, _ _ _ saya ingin memberitahu kalian hal yang saya tahu tentang kampung saya.
_ Wakatobi itu, ngomong-ngomong, di Sulawesi, bukan di Papua.
Karena saya kalau ditanya di kota, Raim dari mana?
Wakatobi.
Wakatobi?
_ Sampingnya Papua, tuh?
Aduh, mas, bukan.
Wakatobi itu di Sulawesi.
Sulawesi, Papua beda jauh terumbu karang. _
_ Itu langsung diambil, eh, Sulawesi?
Kalau Papua, di Wakatobi.
Terserah misalnya kau, gitu.
Saya ini kuliah di kota.
Dan kami orang Wakatobi, kalau di kota itu sering sekali diturut sebagai pemicu adrenalin keramaian di jalan.
Kenapa, ya?
Padahal kami ini paling taat masalah lalu lintas.
Faktanya, jenis pelanggaran lalu lintas paling tinggi di Indonesia adalah menerobos lampu merah.
Kedua, tidak bawa helm, tidak bawa surat-surat, tidak bawa gendaraan.
_ Fakta _ _ lain mengatakan daerah dengan tingkat pelanggaran lalu lintas paling tinggi di Indonesia, nomor satu itu Jakarta.
Kedua, Bandung, dan seterusnya sampai yang di ujung terakhir, Wakatobi.
Kami paling taat.
Kenapa?
Belum ada lampu _ _ _ _ merah.
Apa?
Apa yang mau kami langgar begitu?
Apa yang mau kami terobos begitu?
Apa begitu?
_ Lampu merah di Wakatobi itu semacam kayak mitos, gitu.
Kayak folklore, kayak cerita rakyat, gitu.
Ada, tapi tidak pernah kita lihat seperti apa penampakannya, gitu.
Itu.
_ Satu-satunya benda yang hampir mirip dengan benda itu bisa kami temukan di bukit dengan di laut.
Benda itulah yang kami sebut mercusuar.
Tapi bukan untuk gendaraan, tapi untuk kapal.
_ Makanya pertama kali saya ke kota ini, saya di perempatan, ih, orang kota sombong-sombong, eh.
Mercusuar samping jalan begini.
Lampu, di mana kapalnya ini.
Makanya saya, kalau kalian lihat kayak anak timur di tilang di kota, bukan berarti kami kriminal, bukan.
Bisa saja kami ingin merasakan di tilang itu sensasinya seperti apa.
Nikmat.
Nikmatnya itu.
Bisa saja.
_ _ Jadi ada kayak semacam kebanggaan begitu.
Jadi kayak kita pelangkap, weh bro, kemarin di kota, saya di tilang, kenapa bisa, sodar?
Menorobos, mercusuar. _ _ _ _ _
Iya, ya.
_ Terkait dengan pelanggaran lalu lintas tadit, saya pernah dua minggu berturut-turut di tilang oleh orang yang sama.
Dua minggu berturut-turut.
Ini kayak cerita yang saya kayak masih ke taman kota begitu, naik motor, tidak pakai helm, tidak pakai spion.
Tiba-tiba di perempatan, saya dikasih tebak, stop.
Saya di tilang, kenapa ini?
Terpaksa saya bayar denda tilang 100 ribu, saya ikhlas.
Minggu depannya di jalan yang sama dengan kesalahan yang sama dengan *** yang sama tetapi dengan perasaan hati yang berbeda.
Oh my God.
Saya di tilang juga.
Itu terpaksa saya berinisiatif untuk bayar 200 ribu.
Dia bingung, eh mas ini kenapa 200 ribu?
Untuk minggu depan gue, Pak.
Ambil.
Jadi kalau saya di tilang di perempatan sebelah, oh maaf Pak ada langganan saya di sebelah.
Nama saya Ramlod, thank you very [C] much.
_ [F] _ [Ab] _
Wb. _
_ _ _ _ _ [E] _ Perkenalkan, nama saya Raim Laode dan saya pemuda asli Madein Wakatobi.
Bisa kalian lihat dari pigmentasi warna yang [N] terjadi pada kulit saya.
Lumayan cukup menjelaskan.
_ _ Wakatobi adalah salah satu daerah di mana terumbu karang lebih terkenal dibandingkan manusia.
_ _ Wakatobi.
Gara _ _ _ -gara Indonesia, Alhamdulillah saya sudah mulai dikenal orang. _
_ _ _ _ _ _ Satu riga Indonesia ini anggap saya terumbu karang spesies baru.
_ _ Dan untuk informasi baru, _ _ _ saya ingin memberitahu kalian hal yang saya tahu tentang kampung saya.
_ Wakatobi itu, ngomong-ngomong, di Sulawesi, bukan di Papua.
Karena saya kalau ditanya di kota, Raim dari mana?
Wakatobi.
Wakatobi?
_ Sampingnya Papua, tuh?
Aduh, mas, bukan.
Wakatobi itu di Sulawesi.
Sulawesi, Papua beda jauh terumbu karang. _
_ Itu langsung diambil, eh, Sulawesi?
Kalau Papua, di Wakatobi.
Terserah misalnya kau, gitu.
Saya ini kuliah di kota.
Dan kami orang Wakatobi, kalau di kota itu sering sekali diturut sebagai pemicu adrenalin keramaian di jalan.
Kenapa, ya?
Padahal kami ini paling taat masalah lalu lintas.
Faktanya, jenis pelanggaran lalu lintas paling tinggi di Indonesia adalah menerobos lampu merah.
Kedua, tidak bawa helm, tidak bawa surat-surat, tidak bawa gendaraan.
_ Fakta _ _ lain mengatakan daerah dengan tingkat pelanggaran lalu lintas paling tinggi di Indonesia, nomor satu itu Jakarta.
Kedua, Bandung, dan seterusnya sampai yang di ujung terakhir, Wakatobi.
Kami paling taat.
Kenapa?
Belum ada lampu _ _ _ _ merah.
Apa?
Apa yang mau kami langgar begitu?
Apa yang mau kami terobos begitu?
Apa begitu?
_ Lampu merah di Wakatobi itu semacam kayak mitos, gitu.
Kayak folklore, kayak cerita rakyat, gitu.
Ada, tapi tidak pernah kita lihat seperti apa penampakannya, gitu.
Itu.
_ Satu-satunya benda yang hampir mirip dengan benda itu bisa kami temukan di bukit dengan di laut.
Benda itulah yang kami sebut mercusuar.
Tapi bukan untuk gendaraan, tapi untuk kapal.
_ Makanya pertama kali saya ke kota ini, saya di perempatan, ih, orang kota sombong-sombong, eh.
Mercusuar samping jalan begini.
Lampu, di mana kapalnya ini.
Makanya saya, kalau kalian lihat kayak anak timur di tilang di kota, bukan berarti kami kriminal, bukan.
Bisa saja kami ingin merasakan di tilang itu sensasinya seperti apa.
Nikmat.
Nikmatnya itu.
Bisa saja.
_ _ Jadi ada kayak semacam kebanggaan begitu.
Jadi kayak kita pelangkap, weh bro, kemarin di kota, saya di tilang, kenapa bisa, sodar?
Menorobos, mercusuar. _ _ _ _ _
Iya, ya.
_ Terkait dengan pelanggaran lalu lintas tadit, saya pernah dua minggu berturut-turut di tilang oleh orang yang sama.
Dua minggu berturut-turut.
Ini kayak cerita yang saya kayak masih ke taman kota begitu, naik motor, tidak pakai helm, tidak pakai spion.
Tiba-tiba di perempatan, saya dikasih tebak, stop.
Saya di tilang, kenapa ini?
Terpaksa saya bayar denda tilang 100 ribu, saya ikhlas.
Minggu depannya di jalan yang sama dengan kesalahan yang sama dengan *** yang sama tetapi dengan perasaan hati yang berbeda.
Oh my God.
Saya di tilang juga.
Itu terpaksa saya berinisiatif untuk bayar 200 ribu.
Dia bingung, eh mas ini kenapa 200 ribu?
Untuk minggu depan gue, Pak.
Ambil.
Jadi kalau saya di tilang di perempatan sebelah, oh maaf Pak ada langganan saya di sebelah.
Nama saya Ramlod, thank you very [C] much.
_ [F] _ [Ab] _