Chords for HELLO STRANGER. - (MUSIKALISASI PUISI)
Tempo:
127.95 bpm
Chords used:
E
A
C#m
B
D
Tuning:Standard Tuning (EADGBE)Capo:+0fret
Start Jamming...
[E]
[A]
[E] [A]
[E] Halo, Stranger.
Lagi apa?
[A] Maaf ya soal asik.
Aku emang gini.
[E]
Hai, aku baru pulang kerja.
Dan [A] seperti biasa, aku lagi terjebak macet.
[E] Kamu?
Aku sedang mencari [A] celah untuk bisa menetap.
[E]
Bukan sekedar singgah, tapi tempat yang lebih baik.
[A] Menetap.
[E] Tetap.
Dulu pernah ada seseorang [A] yang mengatakan hal sama sepertimu.
[E] Katanya ingin menetap.
Dan tetap.
[A] Kehadirannya membuatku menjadi sangat berani.
[E] Membuat hidupku menjadi sangat berarti.
[A] Lalu, sekejap dia pergi.
[C#m] Tanpa [B] karena.
Tanpa [A] tapi.
Katakanlah [E] kamu pernah tertusuk dari mawar.
Tapi tahukah kamu [A] cantiknya bunga semanggi?
Setiap racun itu [E] punya penawar.
Pun, senyum itu [A] berhak untuk merekah lagi.
[E] Bagaimana kalau merekah ini kembali salah?
[A] Aku tidak sanggup.
Harus mati [E] sekali lagi.
Terpasung dan terbelenggu pada rasa sakit [A] sekali lagi.
[E] Ya, sebenarnya lebamku sudah tidak lagi biru.
[A] Namun, untuk kembali bernyali, [E] kurasa tak akan semudah dulu.
[A] [E]
[A] [E] Usahlah terlalu dewasa.
[A] Ingat-ingat lagi bahwa kamu pernah menjadi gadis [E] kecil yang percaya.
Bahwa suatu hari akan datang seorang [A] ksatria, pangeran berkuda [E] yang akan membimbing jalanmu menuju istana.
Aku punya [A] niatnya.
Hanya tinggal [E] menunggu sambutanmu.
Mereka bilang, aku ini matahari.
[A]
Hangat, menyenangkan, [E] menenangkan.
Lalu mereka yang mendekat terbakar perlahan.
[A] Mereka yang menatap membuta perlahan.
[E] Dalam penantianmu, aku takut melukaimu.
[A] Menghajurkan mimpi-mimpi tulus [E] yang kau bangun [C#m] hanya untuk menungguku.
Yang [E] entah kapan selesai berdamai [A] dengan diriku sendiri.
[E] Aku berusaha memasuki dunia yang ada [A] kamu di dalamnya.
Bukan [D] senyum, [E] bukan sapa.
Kamu tutup pintu, juga [A] jendela.
Aku ditolak [E] dengan begitu telak.
Tak mampu [A] lagi mengelak.
Hanya mendoakan untuk kebahagiaanmu, [E] kolaku.
[A]
[E]
[A]
[E]
[A]
[E] [A]
[E] Halo, Stranger.
Lagi apa?
[A] Maaf ya soal asik.
Aku emang gini.
[E]
Hai, aku baru pulang kerja.
Dan [A] seperti biasa, aku lagi terjebak macet.
[E] Kamu?
Aku sedang mencari [A] celah untuk bisa menetap.
[E]
Bukan sekedar singgah, tapi tempat yang lebih baik.
[A] Menetap.
[E] Tetap.
Dulu pernah ada seseorang [A] yang mengatakan hal sama sepertimu.
[E] Katanya ingin menetap.
Dan tetap.
[A] Kehadirannya membuatku menjadi sangat berani.
[E] Membuat hidupku menjadi sangat berarti.
[A] Lalu, sekejap dia pergi.
[C#m] Tanpa [B] karena.
Tanpa [A] tapi.
Katakanlah [E] kamu pernah tertusuk dari mawar.
Tapi tahukah kamu [A] cantiknya bunga semanggi?
Setiap racun itu [E] punya penawar.
Pun, senyum itu [A] berhak untuk merekah lagi.
[E] Bagaimana kalau merekah ini kembali salah?
[A] Aku tidak sanggup.
Harus mati [E] sekali lagi.
Terpasung dan terbelenggu pada rasa sakit [A] sekali lagi.
[E] Ya, sebenarnya lebamku sudah tidak lagi biru.
[A] Namun, untuk kembali bernyali, [E] kurasa tak akan semudah dulu.
[A] [E]
[A] [E] Usahlah terlalu dewasa.
[A] Ingat-ingat lagi bahwa kamu pernah menjadi gadis [E] kecil yang percaya.
Bahwa suatu hari akan datang seorang [A] ksatria, pangeran berkuda [E] yang akan membimbing jalanmu menuju istana.
Aku punya [A] niatnya.
Hanya tinggal [E] menunggu sambutanmu.
Mereka bilang, aku ini matahari.
[A]
Hangat, menyenangkan, [E] menenangkan.
Lalu mereka yang mendekat terbakar perlahan.
[A] Mereka yang menatap membuta perlahan.
[E] Dalam penantianmu, aku takut melukaimu.
[A] Menghajurkan mimpi-mimpi tulus [E] yang kau bangun [C#m] hanya untuk menungguku.
Yang [E] entah kapan selesai berdamai [A] dengan diriku sendiri.
[E] Aku berusaha memasuki dunia yang ada [A] kamu di dalamnya.
Bukan [D] senyum, [E] bukan sapa.
Kamu tutup pintu, juga [A] jendela.
Aku ditolak [E] dengan begitu telak.
Tak mampu [A] lagi mengelak.
Hanya mendoakan untuk kebahagiaanmu, [E] kolaku.
[A]
[E]
[A]
[E]
Key:
E
A
C#m
B
D
E
A
C#m
[E] _ _ _ _ _ _ _ _
_ [A] _ _ _ _ _ _ _
_ [E] _ _ _ _ [A] _ _ _
[E] Halo, Stranger.
Lagi apa? _
[A] Maaf ya soal asik.
_ Aku emang gini.
_ [E]
Hai, aku baru pulang kerja.
_ Dan [A] seperti biasa, aku lagi terjebak macet. _
[E] Kamu?
_ _ Aku sedang mencari [A] celah untuk bisa menetap.
_ [E]
Bukan sekedar singgah, tapi tempat yang lebih baik. _
[A] _ _ Menetap.
[E] _ _ Tetap.
_ _ _ Dulu pernah ada seseorang [A] yang mengatakan hal sama sepertimu.
_ [E] Katanya ingin menetap.
_ Dan tetap. _ _
_ [A] Kehadirannya membuatku menjadi sangat berani. _
[E] _ Membuat hidupku menjadi sangat berarti. _
_ [A] Lalu, _ _ sekejap dia pergi.
_ [C#m] _ Tanpa [B] karena.
Tanpa [A] tapi.
_ Katakanlah [E] kamu pernah tertusuk dari mawar.
_ Tapi tahukah kamu [A] cantiknya bunga semanggi? _
_ Setiap racun itu [E] punya penawar. _
Pun, _ senyum itu [A] berhak untuk merekah lagi.
_ _ [E] _ Bagaimana kalau merekah ini kembali salah?
_ _ _ [A] Aku tidak sanggup.
Harus mati [E] sekali lagi. _ _
Terpasung dan terbelenggu pada rasa sakit [A] sekali lagi.
_ _ [E] Ya, _ _ sebenarnya lebamku sudah tidak lagi biru.
_ _ [A] _ Namun, untuk kembali bernyali, [E] _ _ kurasa tak akan semudah dulu.
_ _ _ [A] _ _ [E] _
_ _ _ [A] _ _ [E] _ Usahlah terlalu dewasa.
_ [A] Ingat-ingat lagi bahwa kamu pernah menjadi gadis [E] kecil yang percaya. _
Bahwa suatu hari akan datang seorang [A] ksatria, _ pangeran berkuda [E] yang akan membimbing jalanmu menuju istana.
_ _ Aku punya [A] niatnya.
Hanya tinggal [E] menunggu sambutanmu.
_ Mereka bilang, aku ini matahari.
[A] _ _
Hangat, menyenangkan, _ [E] menenangkan. _
Lalu mereka yang mendekat terbakar perlahan.
[A] Mereka yang menatap membuta perlahan.
[E] Dalam penantianmu, _ aku takut melukaimu.
_ _ [A] Menghajurkan mimpi-mimpi tulus [E] yang kau bangun [C#m] hanya untuk menungguku.
Yang [E] entah kapan selesai berdamai [A] _ dengan diriku sendiri.
_ _ _ [E] Aku berusaha _ memasuki dunia yang ada [A] kamu di dalamnya.
Bukan [D] senyum, [E] bukan sapa.
Kamu tutup pintu, juga [A] jendela. _
Aku ditolak [E] dengan begitu telak.
_ _ Tak mampu [A] lagi mengelak.
Hanya mendoakan untuk kebahagiaanmu, [E] kolaku. _ _
_ _ _ _ _ [A] _ _ _
_ _ _ _ _ [E] _ _ _
_ _ _ _ _ [A] _ _ _
_ _ _ _ _ [E] _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _
_ [A] _ _ _ _ _ _ _
_ [E] _ _ _ _ [A] _ _ _
[E] Halo, Stranger.
Lagi apa? _
[A] Maaf ya soal asik.
_ Aku emang gini.
_ [E]
Hai, aku baru pulang kerja.
_ Dan [A] seperti biasa, aku lagi terjebak macet. _
[E] Kamu?
_ _ Aku sedang mencari [A] celah untuk bisa menetap.
_ [E]
Bukan sekedar singgah, tapi tempat yang lebih baik. _
[A] _ _ Menetap.
[E] _ _ Tetap.
_ _ _ Dulu pernah ada seseorang [A] yang mengatakan hal sama sepertimu.
_ [E] Katanya ingin menetap.
_ Dan tetap. _ _
_ [A] Kehadirannya membuatku menjadi sangat berani. _
[E] _ Membuat hidupku menjadi sangat berarti. _
_ [A] Lalu, _ _ sekejap dia pergi.
_ [C#m] _ Tanpa [B] karena.
Tanpa [A] tapi.
_ Katakanlah [E] kamu pernah tertusuk dari mawar.
_ Tapi tahukah kamu [A] cantiknya bunga semanggi? _
_ Setiap racun itu [E] punya penawar. _
Pun, _ senyum itu [A] berhak untuk merekah lagi.
_ _ [E] _ Bagaimana kalau merekah ini kembali salah?
_ _ _ [A] Aku tidak sanggup.
Harus mati [E] sekali lagi. _ _
Terpasung dan terbelenggu pada rasa sakit [A] sekali lagi.
_ _ [E] Ya, _ _ sebenarnya lebamku sudah tidak lagi biru.
_ _ [A] _ Namun, untuk kembali bernyali, [E] _ _ kurasa tak akan semudah dulu.
_ _ _ [A] _ _ [E] _
_ _ _ [A] _ _ [E] _ Usahlah terlalu dewasa.
_ [A] Ingat-ingat lagi bahwa kamu pernah menjadi gadis [E] kecil yang percaya. _
Bahwa suatu hari akan datang seorang [A] ksatria, _ pangeran berkuda [E] yang akan membimbing jalanmu menuju istana.
_ _ Aku punya [A] niatnya.
Hanya tinggal [E] menunggu sambutanmu.
_ Mereka bilang, aku ini matahari.
[A] _ _
Hangat, menyenangkan, _ [E] menenangkan. _
Lalu mereka yang mendekat terbakar perlahan.
[A] Mereka yang menatap membuta perlahan.
[E] Dalam penantianmu, _ aku takut melukaimu.
_ _ [A] Menghajurkan mimpi-mimpi tulus [E] yang kau bangun [C#m] hanya untuk menungguku.
Yang [E] entah kapan selesai berdamai [A] _ dengan diriku sendiri.
_ _ _ [E] Aku berusaha _ memasuki dunia yang ada [A] kamu di dalamnya.
Bukan [D] senyum, [E] bukan sapa.
Kamu tutup pintu, juga [A] jendela. _
Aku ditolak [E] dengan begitu telak.
_ _ Tak mampu [A] lagi mengelak.
Hanya mendoakan untuk kebahagiaanmu, [E] kolaku. _ _
_ _ _ _ _ [A] _ _ _
_ _ _ _ _ [E] _ _ _
_ _ _ _ _ [A] _ _ _
_ _ _ _ _ [E] _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _